4 Kamar Bung Karno Paling Angker - Siapa yang tak kenal dengan Presiden pertama Indonesia, Soekarno. Sejarah panjang perjuangannya untuk Indonesia hingga kini tetap diingat rakyat. Dari mulai perjuangan perebutan kemerdekaan Indonesia dari tangan penjajah hingga perjuangan menjadikan Indonesia negara yang mandiri dan disegani negara lain selalu menjadi buah bibir masyarakat. Padahal selama rezim Orde Baru berkuasa, nama Bung Karno seolah dimatisurikan oleh penguasa.
Tapi nyatanya rakyat tak pernah lupa pada sang putera fajar. Soekarno tetap dikenang dan dijadikan idola. Tak hanya perjuangan dan pemikiran Bung Karno yang masih lestari, tempat tempat yang pernah disinggahi dan ditempati Bung Karno juga masih bisa ditemui di sejumlah lokasi di Tanah Air hingga kini. Tak jarang tempat-tempat yang berkaitan dengan Bung Karno tersebut sering dikait kaitkan dengan hal mistis. Salah satu contohnya adalah kamar tidur yang pernah ditempati olehnya.
Berikut adalah 4 Kamar Bung Karno Paling Angker :
1. Kamar Bung Karno di Istana Merdeka
Salah satu bekas kamar Bung Karno yang disebut sebut angker adalah kamar yang berada di Istana Merdeka, Jakarta. Konon kabarnya, aura mistis di kamar itu begitu kental. Kamar itu kini ditempati oleh Presiden Joko Widodo. Padahal selama ini tak ada presiden setelah Bung Karno yang berani menempati kamar itu.
2. Kamar 308 di Hotel Inna Samudera Pelabuhan Ratu
Presiden Soekarno pada 1962 mendirikan sebuah hotel di kawasan Pelabuhan Ratu. Hotel itu awalnya diberi nama Samudera Beach Hotel, tapi kini berubah menjadi Hotel Inna Samudera. Saat itu, hotel tersebut merupakan salah satu hotel berbintang yang mewah dan memiliki prestise sendiri karena dibangun bersamaan dengan Hotel Indonesia, Bali Beach Hotel dan Toserba Sarinah dan kemudian menjadi tempat tempat kaum kelas atas menghabiskan akhir pekannya.
Meski mewah, nuansa mistis begitu terasa di hotel itu, khususnya di salah satu kamar. Sebuah kamar dengan nomor 308 sengaja disediakan khusus untuk penguasa Pantai Selatan, Nyai Roro Kidul. Konon katanya, Nyai Roro Kidul sering datang ke kamar yang didominasi warna hijau itu. Kabarnya, Bung Karno juga kerap datang dan menginap di kamar itu.
Para pengunjung hotel boleh mampir ke kamar ini dengan sejumlah syarat yang sudah ditentukan oleh pihak hotel. Beberapa syarat di antaranya harus mengucapkan salam saat masuk dan keluar kamar, tidak boleh berisik atau membuat kegaduhan, tidak boleh menyampah, tidak boleh berada di kamar selama lebih dari sejam, dan khusus wanita yang sedang haid dilarang masuk. Kamar ini juga kerap dijadikan tempat semedi oleh para pengunjung.
3. Kamar Bung Karno di Loji Gandrung
Loji Gandrung dikenal sebagai rumah dinas wali kota Solo. Namun rupanya, bangunan peninggalan Belanda itu pernah menjadi saksi kepemimpinan Bung Karno. Dulu, Bung Karno sering menginap di salah satu kamar di bagian depan bangunan Loji Gandrung. Hingga kini kamar tersebut tak pernah ditempati atau digunakan.
Biasanya tiap wali kota Solo lebih memilih menempati kamar yang lain. Cerita mistis mengenai bekas kamar Bung Karno itu ramai menjadi pembicaraan. Wangi melati semakin menambah aura mistis di kamar itu. Anehnya, wangi melati itu tak berasal dari pewangi ruangan atau buatan. Kabarnya wangi melati itu muncul dengan sendirinya.
4. Penjara Banceuy tempat Bung Karno ditahan
Pada 1929, penjajah Belanda menangkap dan mengurung Bung Karno di penjara Banceuy, Bandung. Penangkapan dilakukan karena aktivitas politik Soekarno di Partai Nasional Indonesia (PNI) dinilai membahayakan Belanda. Di penjara itu Bung Karno ditahan di Ruang TA 01 lantai 2 hingga tahun 1930 dan kemudian dipindahkan ke Penjara Sukamiskin. Penjara Banceuy menjadi salah satu saksi sejarah perjuangan kemerdekaan Indonesia.
Di tempat itu banyak para pejuang yang disiksa bahkan hingga tewas. Hal ini kemudian dikait kaitkan dengan unsur mistis di penjara itu. Konon katanya, penjara Banceuy angker. Sejumlah hal ganjil kabarnya kerap terjadi di penjara itu. Salah satunya adalah munculnya sosok pria besar yang berhasil ditangkap kamera ponsel.
Sumber : merdeka.com