Showing posts with label Kesehatan. Show all posts
Showing posts with label Kesehatan. Show all posts

Thursday, 27 November 2014

5 Jamur Paling Beracun Di Dunia

5 Jamur Paling Beracun Di Dunia - yang tidak memiliki klorofil dan sifatnya heterotrof. Cara hidup secara alami dengan simbiosis mutualisme, namun belakangan ini jamur dibudidayakan sebagai bahan pangan, sehingga lebih banyak hidup di media tertentu.

Ternyata tidak semua jamur bisa dimakan. Jamur sebenarnya memiliki banyak jenis, bentuk, warna, aroma, dan kandungan kimiawinya berbeda-beda. Dilaporkan oleh environmentalgrafitti.com, ada beberapa jenis jamur yang sebaiknya tidak dikonsumsi karena mengandung racun. Bahkan saking berbahayanya racun tersebut, ia dapat membunuh orang yang memakannya.

Berikut adalah 5 Jamur Paling Beracun Di Dunia :

1. Jamur Conocybe

Jamur Paling Beracun Di Dunia

Jamur Conocybe atau dikenal juga dengan nama Pholiotina filaris. Jamur ini tersebar di Amerika dan tumbuh di antara rerumputan. Warnanya cokelat dan bentuknya seperti jamur pada umumnya, Ada seperti ikat pinggang yang menghiasi batang jamur. Seringkali orang salah mengenalinya sebagai Psilocybe. Jamur conocybe adalah jamur yang berbahaya karena mengandung racun yang dapat membunuh seseorang apabila dimakan. Tak peduli dengan cara apakah ia diolah, racunnya sangat mematikan.

2. Jamur Topi

Jamur Paling Beracun Di Dunia
 
Bentuk jamur ini sangat mirip seperti topi, terkadang tumbuh tunggal atau berkelompok. Jamur ini sangat cantik bentuknya dan cukup padat. Ia biasa tumbuh di benua Eropa dan Asia. Orang salah mengenalnya dan mengira ia adalah jamur merang, padahal ia mengandung racun yang berbahaya. Sekalipun dibekukan, dikeringkan atau direbus, racun pada jamur ini tidak berkurang khasiatnya. Apabila salah petik dan memasak, maka akan banyak korban yang mati karena mengonsumsinya.

3. Jamur Galerina

Jamur Paling Beracun Di Dunia
 
Jamur dari keluarga saprobic ini bentuknya cantik. Punya ukuran dan bentuk seperti jamur pada umumnya, tetapi khasiat racunnya mengancam jiwa. Apabila mengonsumsi jamur ini, maka seketika racun bernama a-amanitin akan merusak liver, ginjal serta sistem syaraf pusat di otak. Alhasil, akan muncul kematian mendadak dan nyaris tak terduga penyebabnya.

4. Jamur Morel

Jamur Paling Beracun Di Dunia
 
Jamur yang satu ini sering disebut jamur sponge karena bentuknya seperti sponge atau koral laut. Jamur ini berasal dari keluarga Gyromitra, warnanya cokelat pekat dan biasa tumbuh di batang kayu yang sudah lapuk atau sangat lembab. Jamur ini mengandung MMH atau Mono Methyl Hydrazine. Kabarnya zat tersebut dapat menyebabkan rasa mual, pusing, serta diare. Jamur ini juga dicurigai mengandung zat karsinogen yang dapat menyebabkan kanker. Pada beberapa kasus yang tidak tertolong, mereka yang mengonsumsinya bisa meninggal dunia.

5. Jamur Destroying angel

Jamur Paling Beracun Di Dunia
 
Warnanya sangat putih, bersih dan mempesona, sampai disebut sebagai jamur malaikat. Namun setelah diketahui bahwa ia beracun, maka orang-orang kerap menyebutnya sebagai destroying angel. Ia tumbuh nyaris di seluruh dunia, dengan kandungan racun yang disebut amatoxins. Setelah mengonsumsi jamur ini, liver dan ginjal akan mengalami kerusakan dalam beberapa waktu yang singkat. Dan beberapa jam kemudian, orang tersebut akan meninggal.

Sumber : 
kumpulan-berita-unik.blogspot.com/

Tuesday, 28 October 2014

7 FAKTA MENARIK TENTANG BAU BADAN

7 Fakta Menarik Tentang Bau Badan - Fakta tentang bau badan yang paling kita tahu tentu adalah hal itu sangat mengganggu kenyamanan berkomunikasi. Kamu akan merasa tidak nyaman saat mencium bau badanmu sendiri atau bau badan teman bicaramu. Tapi, ada fakta lain tentang bau badan yang sangat jarang diketahui.


Fakta Menarik Tentang Bau Badan

Berikut adalah 7 Fakta Menarik Tentang Bau Badan :


1. Dua Kelenjar Keringat

Fakta Menarik Tentang Bau Badan
 
Tahukah kamu kalau tubuhmu memiliki dua kelenjar keringat yang berbeda? kelenjar ini dinamakan dengan kelenjar ekrin dan apkorin yang masing masing mengeluarkan jenis keringat yang berbeda. Keringat ekrin mengeluarkan keringat berair, sedangkan keringat apkorin mengeluarkan keringat yang kurang berair. Kelenjar apokrin biasanya terletak di antara folikel rambut, kulit kepala, ketiak, dan selangkangan. Keringat pada bagian inilah yang akan memicu bau badan tak sedap.


2. Rambut Pemicu Bau

Fakta Menarik Tentang Bau Badan

Rambut pada bagian tubuhmu akan menghasilkan keringat yang kurang berair sehingga cepat bersatu dengan bakteri. Semakin banyak rambut yang kamu miliki, maka akan semakin cepat pula tubuhmu mengeluarkan bau. Untuk itulah kamu harus mencukur bulu bulu di bagian tersembunyi dan keramas secara intens.


3. Deodoran yang Cocok

Fakta Menarik Tentang Bau Badan

Gunakan deodoran yang cocok dengan ketiakmu untuk menghilangkan bau tak sedap karena bagaimanapun, deodoran juga bisa memicu keringat dan bau berlebih jika kandungan di dalamya tidak cocok dengan kulitmu.


4. Sayuran Bikin Bau Badan

Fakta Menarik Tentang Bau Badan

Bukan hanya bawang merah dan bwang putih yang bisa memicu bau badan tak sedap, tapi beberapa makanan berjenis sayuran juga akan menimbulkan bau badan jika dikonsumsi secara berlebihan. Beberapa jenis sayuran itu antara lain adalah kubis, brokoli, dan beberapa jenis makanan yang mengandung senyawa tertentu dengan bau seperti belerang.


5. Terlalu Berlebihan

Fakta Menarik Tentang Bau Badan
 
Nah, jika kamu terlalu berlebihan dalam membersihkan bagian ketiakmu, maka bukannya bau badan hilang tapi justru akan bertambah bau. Hindari penggunaan banyak produk untuk ketiak dalam satu waktu karena hal itu justru akan merangsang kelenjar untuk mengeluarkan keringat lebih banyak.


6. Jeruk Nipis untuk Ketiak

Fakta Menarik Tentang Bau Badan
 
Beberapa orang menganggap bahwa jeruk nipis dan alkohol sangat baik untuk menghilangkan bau badan. Tapi, kamu juga bisa terkena iritasi jika melakukan hal tersebut karena ada kandungan senyawa kimia yang terlalu keras untuk diaplikasikan kepada kulit ketiak yang bertekstur lembut.


7. Alergi atau Iritasi

Fakta Menarik Tentang Bau Badan
 
Banyak orang biasa menyebut satu reaksi pada tubuh dengan sebutan alergi atau iritasi saja. Padahal, kedua hal tersebut berbeda. Jika ketiak menjadi kemerahan dan gatal atau perih setelah pemakaian produk tertentu, maka bisa diperkirakan jika yang kamu alami itu adalah iritasi. Sementara itu, alergi akan terjadi dengan gejala serupa namun dalam jangka waktu yang lebih lama ( meskipun pemakaian produk tertentu dihentikan ).

Sumber : dodkop.blogspot.com